Anemia Aplastik: Definisi, Tipe, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Anemia Aplastik: Definisi, Tipe, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Anemia

Anemia aplastik adalah sebuah penyakit yang terjadi ketika tubuh Anda berhenti memproduksi sel darah baru. Orang yang mengidap kondisi ini akan mudah merasa lelah disertai resiko infeksi dan pendarahan yang tinggi.

Penyakit yang cenderung langka ini dapat menyerang siapapun, tanpa memandang batas usia, tua atau muda memiliki resiko yang sama terjangkit penyakit ini. Anemia aplastik ini biasanya muncul secara tiba-tiba, atau bisa juga secara perlahan-lahan dan akan memburuk dalam jangka waktu tertentu.

Definisi Anemia Aplastik

Seperti yang sudah dijelaskan secara singkat diatas, Anemia aplastik adalah gangguan langka dimana sumsum tulang belakang tidak dapat menghasilkan sel darah yang cukup. Kondisi ini terjadi karena sel-sel pembentuk sel induk digantikan dengan sel-sel lemak yang abnormal.

Meskipun anemia aplastik bukanlah penyakit yang serius, seperti kanker misalnya, tetapi jangan pernah meremehkannya sama sekali. Karena jika dibiarkan tanpa penanganan, akan terjadi kerusakan sumsum tulang belakang yang menyebabkan buruknya sistem sirkulasi darah di tubuh pengidapnya, dimana pengidapnya akan mudah untuk terserang infeksi atau penyakit medis lain.

Fatalnya kerusakan sumsum tulang akan membuat sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen keseluruh tubuh, sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi dan trombosit yang berfungsi sebagai penutup luka, tidak dapat dapat diproduksi dengan baik. Padahal, tubuh memperbarui sel darah merah sekitar 120 hari sekali, sel darah putih 1 hari sekali, dan trombosit 6 hari sekali, yang sangat bergantung pada sumsum tulang.

Jika sumsum tulang tidak dapat menghasilkan sel darah baru yang cukup, akan muncul masalah kesehatan lain, seperti aritmia, gagal jantung, infeksi dan pendarahan. Bahkan, jika sudah parah, anemia aplastik akan menyebabkan kematian.

Tipe atau Jenis anemia aplastik

  • Anemia aplastik sedang: Merupakan jenis anemia aplastik yang pengidapnya memiliki sel darah yang rendah, namun tidak serendah anemia aplastik. Dokter juga tidak akan melakukan perawatan terhadap orang yang memiliki anemia aplastik tipe ini, tetapi dokter tetap mengontrol jumlah darah pasien. Dan kondisi ini akan terjadi selama bertahun-tahun.
  • Anemia aplsatik berat: Adalah tipe anemia aplastik yang pengidapnya memiliki neutrofil kurang dari 500 sel per mikroliter, jumlah sel darah merah yang kurang dari 20.000 sel per mikroliter, serta jumlah trombosit sejumlah kurang dari 20.000 sel per mikroliter.
  • Anemia aplastik sangat berat: Anemia tipe ini terjadi ketika pengidapnya  memiliki jumlah neutrofil kurang dari 200 sel per mikroliter, dan jumlah darah yang hampir sama banyaknya dengan orang yang memiliki anemia aplastik berat.

Gejala Anemia Aplastik

Anemia Aplastik: Definisi, Tipe, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Detak jantung cepat

Tidak ada gejala pasti dari anemia aplastik, karena tiap orang memiliki gejala-gejala yang bervariasi. Tetapi gejala yang lebih spesifik bisa diketahui dengan cara melihat jenis sel darah apa yang terpengaruh dan seberapa rendah jumlahnya dalam darah pengidap. Oleh karena itu, kami memberikan informasi mengenai gejala anemia aplastik berdasarkan jenis darah, bukan golongan darah loh ya, hehe.

Sel darah merah rendah

Jumlah sel darah merah yang rendah disebut anemia. Jika pengidap memiliki jumlah sel darah merah yang rendah, maka akan mengalami gejala berupa:
  • Memiliki detak jantung yang cepat
  • Memiliki kesulitan berolahraga, terutama menaiki tanda
  • Sulit bernafas
  • Merasa sedikit lelah
  • Merasa kurang waspada
  • Mengalami kesulitan berkonsentrasi
  • Memiliki kulit lebih pucat dari orang normal

Sel darah putih rendah

Jumlah sel darah putih yang rendah disebut neutropenia. Pada umumnya, jumlah sel darah putih yang rendah, menurunkan kemampuan pasien anemia aplastik untuk melawan infeksi bakteri. Jika pengidap memiliki jumlah sel darah putih yang rendah, maka akan mengalami gejala berupa:
  • Mengalami demam dan infeksi berulang
  • Terkena infeksi kandung kemih yang membuatnya merasa sakit untuk buang air kecil
  • Sering sariawan
  • Mengalami infeksi sinus atau hidung tersumbat
  • Mengalami infeksi pada kulit

Trombosit rendah

Jumlah trombosit yang rendah disebut trombositopenia. Jika pengidap memiliki jumlah trombosit yang rendah, maka akan mengalami gejala berupa:
  • Mudah berdarah, dan sulit sembuh
  • Hidung mimisan
  • Muncul bintik-bintik merah kecil dikulit
  • Gusi berdarah, terutama setelah sikat gigi

Penyebab Anemia Aplastik

Pada anemia aplastik, sumsum tulang dijelaskan dalam istilah medis sebagai aplastik atau hipoplastik, aplastik yang berarti kosong dan hipoplastik yang berarti mengandung sedikit sel darah. Faktor yang secara sementara atau permanen yang menyebabkan rusaknya sumsum tulang ialah:
  • Paparan zat kimia beracun: Terpapar bahan kimia beracun seperti beberapa zat yang terdapat dalam insektisidan dan pestisida dapat menyebabkan anemia aplastik.
  • Penggunaan obat tertentu: Obat seperti yang digunakan untuk mengobati rheumatiod arthritis dan beberapa jenis antibiotik juga dapat menyebabkan anemia aplastik.
  • Kemoterapi: Tidak hanya membunuh sel kanker, kemoterapi juga merusak sel-sel sehat, yang termasuk didalamnya sel induk di sumsum tulang.  Anemia aplastik akan muncul sementara saja sebagai efek samping dari terapi ini.
  • Infeksi virus: Beberapa virus yang dikaitk-kaitkan dengan anemia aplastik ialah hepatitis, cytomegalovirus dan HIV.

Diagnosis Anemia Aplastik

Ada beberapa tes yang dapat digunakan untuk mendiagnosis anemia aplastik, berikut diantaranya:
  • Complete Blood Count: Pada banyak kasus, Complete Blood Count (CBC) adalah tes pertama yang banyak digunakan untuk mendiagnosis penyakit anemia aplastik. Pada tes ini, hemoglobin dan hematokrit pasien akan diperiksa. Hemoglobin adalah protein kaya zat besi dalam sel darah merah. Hematokrit adalah ukuran berapa banyak ruang yang diambil sel darah merah dalam darah pasien. Tingkat hemoglobin dan hematokrit yang rendah adalah tanda anemia.
    CBC juga memeriksa jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam darah pasien. Hasil yang abnormal merupakan tanda anemia aplastik, infeksi, atau kondisi lain.
  • Tes jumlah retikulosit: Diagnosis dengan metode ini bertujuan untuk mengukur jumlah sel darah merah yang masih muda dalam darah pasien. Tes ini juga menunjukkan apakah sumsum tulang pasien dapat memproduksi sel darah baru secara normal. Rendahnya jumlah retikulosit menandakan pasien mengidap anemia aplastik.
  • Tes sumsum tulang: Tes ini untuk mengetahui mengapa sumsum tulang pasien tidak dapat menghasilkan sel darah yang cukup. Tes sumsum tulang ada dua, yaitu aspirasi dan biopsi.

Faktor Resiko Anemia Aplastik

Anemia Aplastik: Definisi, Tipe, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Wanita hamil

Beberapa ciri orang yang memiliki resiko tinggi mengidap anemia aplastik:
  • Orang yang sedang menjalani kemoterapi
  • Orang yang sering terpapar bahan kimia beracun
  • Orang yang memiliki penyakit darah tertentu
  • Orang yang memiliki gangguan autoimun
  • Wanita hamil, walaupun jarang

Pengobatan Anemia Aplastik

  • Antibiotik: Karena tidak memiliki sel darah putih yang cukup untuk melawan infeksi (neutropenia), pasien pengidap anemia aplastik dapat diberikan antibiotik sesuai dengan resep dokter
  • Tranfusi darah: Tranfusi darah merupakan prosedur yang paling umum sekaligus aman. Hampir semua orang yang mengalami masalah gagal sumsum tulang akan menerima setidaknya satu kali tranfusi darah.
  • Transplantasi sumsum tulang: Prosedur ini menggantikan sel induk pembentuk darah yang sudah tidak sehat dengan sel baru yang masih sehat, hal ini menyebabkan peningkatan harapan untuk mendapat kesembuhan.

Pencegahan Anemia Aplastik

  • Ambil tindakan pencegahan jika pekerjaan Anda berhubungan dengan bahan kimia indsutri
  • Hindari paparan langsung dari insektisida dan pestisida
  • Jika Anda memiliki gangguan auto-imun, ambil tindakan medis sesegera mungkin
  • Jika Anda merasa memiliki resiko yang tinggi terhadap penyakit anemia aplastik, konsultasikanlah ke dokter secepat mungkin

Referensi:
"Aplastic anemia", Mayo Clinic, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/aplastic-anemia/symptoms-causes/syc-20355015 (Diakses pada tanggal 30 Juli 2018).
"Aplastic anameia", Leukaemia, https://www.leukaemia.org.au/disease-information/aplastic-anaemia/ (Diakses pada tanggal 30 Juli 2018).
"Aplastic anemia", NHLBI, https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/aplastic-anemia (Diakses pada tanggal 30 Juli 2018).
"Aplastic anemia", AAMDS, https://www.aamds.org/diseases/aplastic-anemia/ (Diakses pada tanggal 30 Juli 2018).
"Everything you need to know about Aplastic Anaemia", Onlymyhealth, https://www.onlymyhealth.com/everything-you-need-to-know-about-aplastic-anaemia-1402308609 (Diakses pada tanggal 31 Juli 2018)

Comments