Mengenal 6 Jenis Insomnia Secara Lebih Dekat

Mengenal 6 Jenis Insomnia Secara Lebih Dekat
Insomnia (Foto: VeryWell.com)

National Sleep Foundation, yang merupakan sebuah organisasi yang fokus mededikasikan diri untuk mengurusi masalah tidur di Amerika Serikat, merekomendasikan agar orang dewasa tidur antara 7 sampai 9 jam per hari. Fakta ini tentu akan bertolak belakang dengan keadaan sebagian besar orang didunia.

Kita ambil contoh data dari salah satu negara superpower dunia, yaitu Amerika Serikat. Menurut data yang kami ambil dari National Sleep Foundation, tidur yang buruk atau kekurangan tidur mempengaruhi kegiatan sehari-hari 45 persen masyarakat di negara Amerika Serikat. Persentase untuk Indonesia dan dunia juga pasti tidak akan jauh dari angka tersebut.

Gejala insomnia yang paling umum ialah sulit tidur dimalam hari, terbangun di malam hari, bangun terlalu pagi, tidak merasa cukup istirahat setelah tertidur semalaman, kelelahan atau mengantuk pada siang hari, depresi, cemas, dan sulit untuk fokus.

Insomnia dapat datang dalam berbagai bentuk, tergantung pada lamanya waktu seseorang mengalami insomnia dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi siklus tidur mereka. Berikut kami sajikan beberapa jenis/tipe insomnia untuk Anda.

Baca juga Insomnia: Definisi, Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

1. Short-term insomnia


Mengenal 6 Jenis Insomnia Secara Lebih Dekat
Sedih
Short-term insomnia atau yang biasa disebut dengan insomnia akut merupakan jenis insomnia yang berlangsung hingga 3 bulan lamanya. Jenis insomnia yang satu ini biasanya dialami oleh seseorang yang sedang diterjang masalah-masalah kehidupan besar, seperti kematian orang yang dicintai, dipecat dari pekerjaan atau bisa juga terjadi pada orang yang sedang sibuk mempersiapkan resepsi pernikahannya. Biasanya insomnia jenis ini akan sembuh dengan sendirinya, tanpa harus melakukan pengobatan khusus.

2. Chronic insomnia

Seseorang dapat dikategorikan mengidap insomnia jenis ini apabila memiliki pola kesulitan tidur setidaknya 3 malam dalam seminggu selama 3 bulan atu lebih. Penyebab umum dari insomnia kronis ialah stress, kebiasaan tidur yang buruk, obat-obatan, masalah kesehatan mental, bisa juga terlalu banyak mengkonsumsi kafein, nikotin dan alkohol dimalam hari. Pengobatan terbaik untuk insomnia kronis ialah Cognitive Behavorial Therapy (CBT).

3. Comorbid insomnia

Insomnia yang juga dikenal sebagai insomnia sekunder ini bisa menjadi gejala penyakit medis lain. Menurut National Sleep Foundation, comorbid insomnia dapat terjadi dikarenakan mengalami gangguan kejiwaan, seperti kecemasan atau depresi dan masalah medis umum lainnya, seperti mengidap penyakit cardiopulmanory, penyakit gastrointestinal, gagal ginjal kronis, dan penyakit neurologis.

4. Phsycophysiological insomnia

Insomnia psikofisiologis merupakan salah satu subtipe insomnia kronis. Seseorang yang mengidap insomnia jenis ini biasanya akan sering melihat jam dan mencoba untuk memaksa diri mereka untuk tertidur, yang justru akan membuat mereka semakin sulit untuk tertidur. Pengidap insomnia psikofisiologis biasanya memiliki kebiasaan buruk, seperti menonton TV sebelum tidur, sering melihat ponsel mereka atau juga memiliki kebiasaan membaca sambil tertidur.

Baca juga 10 Makanan Ajaib Untuk Mengatasi Insomnia

5. Pregnancy insomnia

Mengenal 6 Jenis Insomnia Secara Lebih Dekat
Hamil

Kesulitan untuk tertidur selama hamil ialah umum terjadi. Bahkan menurut data dari American Pregnancy Association menyebutkan bahwa insomnia mempengaruhi sekitar 78 persen wanita hamil. Penyebab umumnya ialah ketidaknyamanan karena ukuran perut yang semakin membesar, nyeri punggung, nyeri ulu hati, sering buang air kencing di malam hari, kecemasan tentang kedatangan bayi serta perubahan hormonal. Pijat air hangat atau pijat sebelum tidur akan banyak membantu untuk mengatasi insomnia jenis ini.

6. Maintenance insomnia

Insomnia jenis ini sering dipanggil dengan sebutan "insomnia tengah malam", karena orang yang mengalami insomnia jenis ini akan mengalami kesulitan untuk kembali tertidur setelah bangun di malam hari. Untuk menghindari insomnia tengah malam ini, ada baiknya untuk mengosongkan kantong kemih dengan cara buang air kencing terlebih dahulu dan tidak minum terlalu banyak pada malam hari. 

Jagalah kamar anda tetap tenang, gelap, bebas dari kekacauan dan berada pada suhu yang normal. Atau anda juga bisa mempraktekkan teknik-teknik penghilang stress, seperti yoga, meditasi dan tai chi.

Comments